Raden
Oma Irama yang populer
dengan nama Rhoma Irama (lahir di Tasikmalaya,
11
Desember 1946;
umur 66 tahun) adalah musisi dangdut dari Indonesia yang berjulukan "Raja Dangdut".
Rhoma Irama adalah singkatan dari Raden haji Oma Irama, Ia bergelar raden karena kedua orang tuanya
mengalir darah bangsawan. Merupakan putra kedua dari 12 bersaudara
Pada
tahun tujuh
puluhan, Rhoma sudah menjadi penyanyi dan musisi ternama setelah jatuh
bangun dalam mendirikan band musik, mulai dari band Gayhand tahun 1963. Tak lama
kemudian, ia pindah masuk Orkes Chandra Leka, sampai akhirnya membentuk band
sendiri bernama Soneta yang sejak 13 Oktober
1973 mulai berkibar. Bersama grup Soneta yang dipimpinnya, Rhoma tercatat
pernah memperoleh 11 Golden Record dari kaset-kasetnya.
Berdasarkan
data penjualan kaset, dan jumlah penonton film- film yang dibintanginya,
penggemar Rhoma tidak kurang dari 15 juta atau 10% penduduk Indonesia. Ini
catatan sampai pertengahan 1984. "Tak ada jenis kesenian mutakhir yang
memiliki lingkup sedemikian luas", tulis majalah TEMPO, 30 Juni 1984.
Sementara itu, Rhoma sendiri bilang, "Saya takut publikasi. Ternyata, saya
sudah terseret jauh."
Rhoma
Irama terhitung sebagai salah satu penghibur yang paling sukses dalam
mengumpulkan massa. Rhoma Irama bukan hanya tampil di dalam negeri tapi ia juga
pernah tampil di Kuala Lumpur, Singapura,
dan Brunei
dengan jumlah penonton yang hampir sama ketika ia tampil di Indonesia. Sering
dalam konser Rhoma Irama, penonton jatuh pingsan akibat berdesakan. Orang
menyebut musik Rhoma adalah musik dangdut, sementara ia sendiri lebih suka bila
musiknya disebut sebagai irama Melayu.
Pada 13 Oktober
1973, Rhoma
mencanangkan semboyan "Voice of Moslem" (Suara Muslim) yang bertujuan
menjadi agen pembaru musik Melayu yang memadukan unsur musik rock dalam musik Melayu
serta melakukan improvisasi atas aransemen, syair, lirik, kostum, dan
penampilan di atas panggung. Menurut Achmad
Albar, penyanyi rock Indonesia, "Rhoma pionir. Pintar mengawinkan
orkes Melayu dengan rock". Tetapi jika kita amati ternyata bukan hanya
rock yang dipadu oleh Rhoma Irama tetapi musik pop, India, dan orkestra
juga. inilah yang menyebabkan setiap lagu Rhoma memiiki cita rasa yang berbeda.
Bagi
para penyanyi dangdut lagu Rhoma mewakili semua suasana ada nuansa agama, cinta
remaja, cinta kepada orang tua, kepada bangsa, kritik sosial, dan lain-lain.
"Mustahil mengadakan panggung dangdut tanpa menampilkan lagu Bang Rhoma,
karena semua menyukai lagu Rhoma," begitu tanggapan beberapa penyanyi
dangdut dalam suatu acara TV.
Rhoma
juga sukses di dunia film, setidaknya secara komersial. Data PT Perfin
menyebutkan, hampir semua film Rhoma selalu laku. Bahkan sebelum sebuah film
selesai diproses, orang sudah membelinya. Satria Bergitar, misalnya.
Film yang dibuat dengan biaya Rp 750 juta ini, ketika belum rampung sudah
memperoleh pialang Rp 400 juta. Tetapi, "Rhoma tidak pernah makan dari
uang film. Ia hidup dari uang kaset," kata Benny Muharam, kakak Rhoma,
yang jadi produser PT Rhoma Film. Hasil film tersebut antara lain disumbangkan
untuk masjid,
yatim piatu, kegiatan remaja, dan perbaikan kampung.
Ia juga
terlibat dalam dunia politik. Di masa awal Orde Baru,
ia sempat menjadi maskot penting PPP, setelah terus dimusuhi oleh Pemerintah Orde baru
karena menolak untuk bergabung dengan Golkar. Rhoma
Sempat tidak aktif berpolitik untuk beberapa waktu, sebelum akhirnya terpilih
sebagai anggota DPR
mewakili utusan Golongan yakni mewakili seniman dan artis pada tahun 1993. Pada
pemilu 2004 Rhoma Irama tampil pula di panggung kampanye PKS.
Rhoma
Irama sempat kuliah di Universitas 17 Agustus
Jakarta, tetapi tidak menyelesaikannya. "Ternyata belajar di luar lebih
asyik dan menantang," katanya suatu saat. Ia sendiri mengatakan bahwa ia
banyak menjadi rujukan penelitian ada kurang lebih 7 skripsi tentang musiknya
telah dihasilkan. Selain itu, peneliti asing juga kerap menjadikannya sebagai
objek penelitian seperti William H. Frederick, doktor sosiologi Universitas
Ohio, AS yang meneliti tentang kekuatan popularitas serta pengaruh Rhoma Irama
pada masyarakat. Sebagai musisi, pencipta lagu, dan bintang layar lebar, Rhoma
selama kariernya, seperti yang diungkapkan, telah menciptakan 685 buah lagu dan
bermain di lebih 10 film.
0 komentar:
Posting Komentar